Kedudukan Hadis Shaum Syawal (Bagian I)
Sebenarnya masalah ini telah dibahas oleh asatidzah di berbagai media,
namun karena muncul beberapa pertanyaan dan masih adanya yang menyatakan daif
terhadap hadis syaum Syawal yang tentu saja membidahkan pelaksanaannya,
sehingga muncul keraguan di kalangan umat dalam pelaksanaanya itu. Kami merasa
perlu untuk meluruskan hal itu mudah-mudahan dapat menghasilkan istinbath yang
kuat dan menentramkan.
Takhrij (Penelusuran Sumber) Hadis
Sejauh pengetahuan kami, hadis-hadis tentang saum Syawwal yang mudah kita
dapati adalah melalui delapan orang sahabat, yaitu Abu Ayub al-Anshari, Jabir,
Abu Hurairah, Tsauban, Ibnu Abbas, Aisyah, al-Bara bin Azib, dan Ibnu Umar.
Adapun yang paling banyak tercatat pada kitab-kitab hadis adalah hadis dari
sahabat Abu Ayub al-Anshari, dengan beberapa redaksi, antara lain:
§
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
§
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ
الدَّهْرَ
§
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ فَذلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ
§
مَنْ
صَامَ شَهْرَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كُتِبَ
لَهُ صِيَامُ السَّنَةِ
Hadis dari Abu Ayyub itu sampai kepada para mukharrij (pencatat
hadis) melalui thariq (jalan) yang berbeda-beda, sehingga kami
merasa perlu menjelaskan satu demi satu, sebagai berikut:
(1) Yang sampai kepada Imam Muslim dan tercatat dalam kitab Shahih-nya.
Ia menerima dari:
§
Yahya bin Ayub, Qutaibah bin Sa’id, dan Ali bin Hujr. Ketiga orang ini
menerima dari Ismail bin Ja’far, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin
Tsabit , dari Abu Ayub Al-Anshari.
§
Ibnu Numair (Muhamad bin Abdullah bin Numair), dari ayahnya (Abdullah bin
Numair), dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub
Al-Anshari
§
Abu Bakar bin Abu Syaibah, dari Abdullah bin Mubarak, dari Sa’ad bin Sa’id
bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. (Lihat, Shahih
Muslim, I:522, Kitaabus Shiyaam, Baab Istihbaabi Shawmi Sittati
Ayyaam min Syawwaal Ittibaa’an li Ramadhaan, No. hadis 204/1164)
(2) Yang sampai kepada Imam Ahmad dan tercatat dalam kitab Musnad-nya.
Ia menerima dari:
§
Abu Muawiyah, dari Saad bin Said, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayyub Al-Anshari.
(Musnad al-Imam Ahmad, XXXVIII:514-515, No. hadis 23.533)
§
Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari Warqa, dari Sa’ad bin Sa’id bin
Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. (Musnad al-Imam Ahmad,
XXXVIII:537, No. hadis 23.556)
§
Ibnu Numair (Abdullah), dari dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin
Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. (Musnad al-Imam Ahmad, XXXVIII:540,
No. hadis 23.561)
(3) Yang sampai kepada Imam An-Nasai dan tercatat dalam kitabnya As-Sunan
Al-Kubra. Ia menerima dari:
§
Ahmad bin Yahya, dari Ishaq, dari Hasan Ibnu Shayih, dari Muhammad bin Amr
al-Laitsi, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub
Al-Anshari. (As-Sunan Al-Kubra, II:163, No. hadis 2.862)
§
Ahmad bin Abdullah bin Al-Hakam, dari Muhamad, dari Syu’bah, dari Warqa,
dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari.
(As-Sunan Al-Kubra, II:163, No. hadis 2.864)
(4) Yang sampai kepada Imam At-Tirmidzi dan tercatat dalam kitab Sunan-nya.
Ia menerima dari Ahmad bin Mani’, dari Abu Mua’wiyah, dari Sa’ad bin Sa’id bin
Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. (Lihat,Sunan
at-Tirmidzi, III:132, No. hadis 759)
(5) Yang sampai kepada Ibnu Majah dan tercatat dalam kitab Sunan-nya.
Ia menerima dari Ali bin Muhamad, dari Abdullah bin Numair, dari Sa’ad bin
Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. [1] (Lihat,Sunan
Ibnu Majah, II:333, No. hadis 1.715)
(6) Yang sampai kepada At-Thabrani dan tercatat dalam kitabnya Al-Mu’jam
Al-Kabir. Ia menerima dari:
§
Ishaq bin Ibrahim, dari Abdur Razaq, Ibnu Juraij, Daud bin Qais, dan Abu
Bakar bin Sabrah. Keempat orang ini menerima dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais,
dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub. (Lihat, Al-Mu’jam Al-Kabir,
IV:159, No. hadis 3.902)
§
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, dari Imam Ahmad, dari Muhamad bin Ja’far,
dari Syu’bah, dari Warqa, dari Saad bin Said, dari Umar bin Tsabit, dari Abu
Ayyub. (Lihat, Al-Mu’jam Al-Kabir, IV:159, No. hadis 3.903)
§
(1) dari Ali bin Abdul Aziz, dari Hajaj bin Al-Minhal, (2) dari Ibrahim bin
Nailah, dari Abdul A’la bin Hammad, (3) dari Abu Yusuf Al-Qadhi, dari Abdul
Wahid. Hajaj, Abdul A’la, dan Abdul Wahid semuanya menerima dari Hammad bin
Salamah, dari Muhammad bin Amr Al-laitsi, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari
Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. (Lihat, Al-Mu’jam Al-Kabir,
IV:159-160, No. hadis 3.904)
§
(1) dari Abdullah bin Ahmad, dari Ahmad bin Hanbal, dari Waki’,(2) dari
Ahmad bin Zuhair, dari Muhamad bin Usman bin Karamah, dari Ubaidulah bin Musa.
Waki’ dan Ubaidullah menerima dari Al-Hasan bin Shalih, dari Muhamad bin ‘Amr,
dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari.
(Lihat, Al-Mu’jam Al-Kabir, IV:160, No. hadis 3.905)
§
(1) dari Ubaid bin Ghanam, dari Abu Bakar bin Abu Syaibah, (2) dari Abu
Hushain, dari Yahya Al-Hammani. Abu Bakar dan Yahya menerima Abdullah bin
al-Mubarak, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub
Al-Anshari. (Lihat, Al-Mu’jam Al-Kabir, IV:160, No. hadis 3.906).
Masih ada beberapa jalan yang sampai kepada At-Thabrani ini, namun kami anggap
cukup dengan jalan yang tercatat di atas.
(7) Yang sampai kepada Imam al-Baihaqi dan tercatat dalam kitabnya as-Sunan
Al-Kubra. Ia menerima dari Abu Abdullah al-Hafizh, dari Muhammad bin
Ya’qub, dari Muhammad bin Ishaq as-Shagani, dari Muhadzir bin al-Muwarri’, dari
Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari.
(Lihat, As-Sunan Al-Kubra, IV:292)
(8) Yang sampai kepada Abdur Razaq dalam kitabnya Al-Mushannaf.
Ia menerima dari
§
Dawud bin Qais, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari
Abu Ayub Al-Anshari. (Lihat, Al-Mushannaf, IV:315, No. hadis 7.918)
§
Abu Bakar bin Abu Sabrah, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin
Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. (Lihat, Al-Mushannaf, IV:315, No.
hadis 7.919)
Hadis Abu Ayyub di atas diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Syaibah (Al-Mushannaf,
II:509, Bab No. 104, No. hadis 1), al-Humaidi (Al-Musnad, I:188, No.
hadis 380), al-Haitsam bin Kulaib as-Syasyi (Al-Musnad, III:84, No.
hadis 1.142; III:87, No. hadis 1.144 dan 1.145), Abu Dawud at-Thayalisi (Al-Musnad,
I:188, No. hadis 380), at-Thahawi (Syarh Musykil Al-Atsar, VI:119, No.
hadis 2.337; VI:120, No. hadis 2.338 dan 2.340; VI:121, No. hadis 2.341;
VI:122, No. hadis 2.342), dan al-Baghawi (Syarh As-Sunnah, VI:331, No.
hadis 1.780).
Meskipun ke-14 mukharrij di atas meriwayatkan hadis Abu
Ayyub tersebut dengan thariq (jalan) yang berbeda-beda, tetapi
semuanya bersumber dari Saad bin Sa’id al-Anshari, dari Umar
bin Tsabit, dari Abu Ayub al-Anshari.
Sedangkan pada riwayat lainnya, yaitu:
1. Al-Humaidi [Al-Musnad, I:188], As-Syasyi [Al-Musnad, III:86],
Ad-Darimi [Sunan Ad-Darimi, juz II, hal. 21], An-Nasai [As-Sunan
Al-Kubra, II:163], Abu Dawud [Sunan Abu Dawud, II:544],
Ibnu Khuzaimah [Shahih Ibnu Khuzaimah, III:297], Ibnu Hibban [Al-Ihsan
Bitartibi Shahihibni Hiban, V:257-258], At-Thabrani [Al-Mu’jam Al-Kabir, IV:161],
dan At-Thahawi [Syarah Musykil Al-Atsar, VI:122 dan 123],
periwayatan Saad bin Saidmaqruunan (didampingi) Shafwan
bin Sulaim. Keduanya menerima dari Umar bin Tsabit, dari Abu
Ayub al-Anshari.
2. Al-Humaidi [Al-Musnad, I:189], At-Thahawi [Syarah Musykil
Al-Atsar, VI:124], At-Thabrani, [Al-Mu’jam Al-Kabir,IV:162],
periwayatan Saad bin Said diperkuat oleh Yahya bin
Said (saudara Saad bin Said), dari Umar bin Tsabit, dari Abu
Ayub al-Anshari.
3. An-Nasai [As-Sunan Al-Kubr,a II:163-164] dan At-Thahawi [Syarah
Musykil Al-Atsar, VI:124], periwayatanSaad bin Said diperkuat
oleh Abdur Rabbih bin Said (saudara Saad bin Said), dari Umar
bin Tsabit, dariAbu Ayub al-Anshari
Dengan demikian, ketika meriwayatkan hadis tentang saum syawal ini Saad
bin Said tidak tafarrud (sendirian) atau memiliki mutabi’ (penguat),
yaitu Shafwan bin Sulaim, Yahya bin Said, dan Abdu
Rabbih bin Sa’id, sehingga hadisnya dapat dipakai hujjah atau landasan.
Itulah sebabnya Imam Muslim memuat hadis tentang saum Syawal dalam kitab Shahih-nya,
dan hadis semacam ini memenuhi salah satu syarat shahih Imam
Muslim.
Sebagaimana yang telah kami sebutkan di atas bahwa hadis saum Syawal itu
diriwayatkan pula oleh sahabat-sahabat yang lain. Bila yang diterima Abu Ayub
dengan sanad-sanad yang demikian banyak dan dimuat oleh para mukharij serta
semuanya melalui Umar bin Tsabit, maka periwayatan sahabat-sahabat
lainnya melalui beberapa sanad dengan rawi-rawi yang berbeda, antara lain:
1. Jabir diriwayatkan oleh At-Thabrani,
Ahmad, Al-Bazzar, dan Al-Baihaqi,
2. Abu Hurairah diriwayatkan oleh Al-Bazar
dan At-Thabrani,
3. Tsauban diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu
Majah, An-Nasai, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban,
4. Ibnu Abbas diriwayatkan oleh Ahmad,
At-Thabrani, Al-Bazzar, dan Al-Baihaqi,
5. Aisyah diriwayatkan oleh At-Thabrani,
6. Al-Barra bin Azib diriwayatkan oleh
Ad-Daraquthni,
7. Ibnu Umar diriwayatkan oleh At-Thabrani.
Oleh Ust. Amin Saefullah Muchtar
Tidak ada komentar