Kriteria Zakat Tijarah (Perdagangan dan Industri) Bag 4
Pengertian Tijarah
Kata tijarah secara bahasa merupakan mashdar (akar
kata) bagi tajara – yatjuru. Secara istilah terdapat
perbedaan orientasi di antara para ulama dalam mendefinisikan istilah
tijarah sebagai berikut:
A. Versi ar-Raghib al-Asfahani
التَّصَرُّفُ
فِي رَأْسِ الْمَالِ طَلَبًا لِلرِّبْحِ
“Tijarah adalah mengelola modal untuk
mencari laba (keuntungan)”. Al-Mufradat fi Gharib al-Quran, I:178
B. Versi al-Jurjani
عِبَارَةٌ
عَنْ شَرَاءِ شَيْءٍ لِيُبَاعَ بِالرِّبْحِ
“Tijarah adalah ungkapan tentang membeli
sesuatu untuk dijual karena (mencari) laba” At-Ta’rifat:72
C. Versi Abdur Rauf al-Munawi
تَقْلِيْبُ
الْمَالِ بِالتَّصَرُّفِ فِيْهِ لِغَرْضِ الرِّبْحِ
“Tijarah adalah membalikkan harta dengan
mengelolanya dengan tujuan mencari laba” At-Ta’arif:160
D. Versi Dr. Yusuf al-Qardhawi
هِيَ مَا
يُعَدُّ لِلْبَيْعِ وَالسَّرَاءِ بِقَصْدِ الرِّبْحِ
“Tijarah adalah sesuatu yang
dipersiapkan untuk jual-beli dengan maksud mencari laba” Fiqhuz Zakat, I: 314
E. Versi Lois Ma’luf
Kata tijarah mencakup dua pengertian
البَيْعُ
وَالشَّرَاءُ لِغَرْض الرِّبْحِ
“Jual-beli dengan tujuan mencari laba”
dan
مَا
يُتَّجَرُ بِهِ
“Sesuatu yang diperdagangkan” Al-Munjid:59
Dari berbagai keterangan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa kata tijarah menunjukkan dua pengertian; Pertama,
aktivitas jual-beli (dagang). Kedua, komoditas (barang dagangan). Tijarah dalam
pengertian aktivitas jual-beli itu diistilahkan pula dengan al-buyu,
bentuk jamak dari al-bay'. Sedangkan tijarah dalam pengertian
komoditas diistilahkan pula dengan ‘urudh at-tijarah,
Kata tijarah dalam pengertian aktivitas
jual-beli digunakan dalam Alquran sebanyak 7 kali antara lain:
A. Surat an-Nisa:29
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا
أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
B. Surat al-Baqarah:282
... ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ
وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلَّا تَرْتَابُوا إِلَّا أَنْ تَكُونَ
تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا
تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا
شَهِيدٌ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ
وَيُعَلِّمُكُمْ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu,
(jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan
janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
Selain itu kata tijarah digunakan pula
dalam Alquran sebagai kiasan ganjaran amal shaleh, antara lain
A. Surat as-Shaf:10
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ
أَلِيمٍ
Hai orang-orang yang beriman, sukakah
kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab
yang pedih?
B. Surat al-Baqarah:16
أُوْلَئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوْا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا
كَانُوا مُهْتَدِينَ
Mereka itulah orang yang membeli
kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk.
Selain dengan kata tijarah Alquran
menggunakan pula kata al-bai' (mufrad, tunggal). Di dalam Alquran, penyebutan
kata bai' diulang sebanyak 7 kali, antara lain:
A. Surat al-Jumu'ah:9
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا
إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ
تَعْلَمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila
diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui.
B. Surat al-Baqarah:275
...إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا...
sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Alquran terkadang menggunakan pula kedua
kata itu secara bersamaan, seperti pada surat an-Nur:37
رِجَالٌ
لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ
وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari)
mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu
hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang.
Kata tijarah dalam pengertian aktivitas
jual-beli digunakan pula dalam hadis. Di dalam hadis penyebutan kata tijarah
diulang ratusan kali, antara lain:
عَنْ
عَلِيٍّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
r خَيْرُ أَعْمَالِكُمْ الْخَزَّازَةُ
وَخَيْرُ تِجَارَتِكُمْ الْبَزُّ وَ تِسْعَةُ أَعْشَارِ الرِّزْقِ فِي
التِّجَارَةِ وَالْعُشُرُ الْبَاقِي فِي سَائِرِ الأَعْمَالِ
Dari Ali, ia berkata, Rasulullah saw.
bersabda, "Profesi kamu terbaik adalah penjual sutera, bisnis yang terbaik
adalah jual kain, dan 90 % rezeki ada pada perdagangan, 10 % ada pada berbagai
profesi”. H.r.Ad-Dailami. al-Firdaus
bima'tsur al-Khithab, II:176, No. hadis 2879
عَنْ
نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ الأَزْدِيْ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ r تِسْعَةُ
أَعْشَارِ الرِّزْقِ فِي التِّجَارَةِ وَالْعُشُرُ فِي الْمَوَاشِي
Dari Nuem bin Abdurrahman al-Azdi, ia
berkata, Rasulullah saw. bersabda, "90 % pintu rezeki itu ada pada
perdagangan dan 10 % ada pada peternakan." H.r. Said bin Manshur. Tafsir ad-Durr
al-Mantsur, II:495
Dalam riwayat lain disebutkan
عَلَيْكُمْ
بِالتِّجَارَةِ فَإِنَّ فِيْهَا تِسْعَةَ أَعْشَارِ الرِّزْقِ
“Hendaklah kamu kuasai perdagangan,
karena 90 % pintu rezeki ada dalam perdagangan”. H.r.Ibrahim al-Harabi. Ihya Ulum al-Din,
II:62
Selain dengan kata tijarah di dalam
hadis digunakan pula kata al-bai' (mufrad, tunggal) dan al-buyu' (jamak,
plural, banyak). Di dalam hadis, penyebutan kata bai' dan buyu' diulang
ratusan kali, antara lain:
قَالَ
جَابِرٌ رَضِي اللَّه عَنْه حَرَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَيْعَ الْخَمْرِ
Jabir berkata, “Nabi mengharamkan
jual-beli khamar” H.r.Al-Bukhari, Kitab
al-Buyu' bab bai' al-Maitah wal ashnam, No. hadis 2.236
Oleh Ust. Amin Saefullah Muchtar
Oleh Ust. Amin Saefullah Muchtar
Tidak ada komentar