Para
Pemuda, Ikhwatu Ieman Rahimakumullah!
Pada artikel yang lalu,
telah saya sampaikan tentang tujuan bahtera kita, Pemuda Persatuan Islam, yaitu
dakwah. Lalu muncul pertanyaan,
kenapa tujuannya harus dakwah? Kenapa bukan kekuasaan, harta, atau semacamnya?
Para
Pemuda, Para Sahabatku sekalian!
Untuk menjawab pertanyaan
tadi, maka saya mengajak antum semua untuk sama-sama menyimak baik-baik
mengenai beberapa alasan tentang kenapa dakwah harus menjadi tujuan kita di Pemuda
Persis, di antara alasan-alasannya adalah sebagai berikut:
Perlu diketahui oleh kita
semuanya bahwa dakwah itu adalah tugas
utama para nabi dan rasul. Tidak ada seorang pun nabi dan rasul yang pernah
diutus oleh Allah subhanahu wa ta’ala
di muka bumi ini kecuali semuanya pasti terjun di dunia dakwah.
“36. Dan sungguhnya
Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah
Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk
oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan
baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
Ketika para nabi dan rasul
masih hidup, maka merekalah yang menjadi pionir dakwah di zamannya
masing-masing. Mereka akan senantiasa menyeru umatnya untuk beribadah hanya
kepada Allah subhanahu wa ta’ala
sahaja dan senantiasa menyeru umatnya agar menjauhi Thaghut.
Kebatilan akidah umat, kesalahan-kesalahan
ibadah mereka, kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam mu’amalah mereka, dan
semisalnya, itu akan senantiasa diluruskan oleh para nabi dan rasul ini sesuai
dengan zamannya masing-masing. Mereka akan senantiasa akan membimbing umat
manusia ini ke jalan yang benar. Jika ada hal yang melenceng yang dilakukan
oleh manusia, pasti mereka mengingatkan.
Para
Pemuda, Para Sahabatku sekalian!
Coba antum bayangkan hari
ini? Hari ini sudah tidak ada lagi seorang nabi pun. Sebagian besar para nabi
dan rasul itu telah wafat. Bayangkan oleh antum, bagaimana jadinya umat manusia
ini jika tidak ada yang membimbing?
Dahulu kala, ketika seorang
nabi wafat, maka Allah subhanahu wa
ta’ala senantiasa mengutus nabi baru untuk melanjutkan perjuangan dakwah
ini. Bedanya dengan hari ini adalah bahwa semenjak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, sampai
nanti hari kiamat, Allah subhanahu wa
ta’ala tidak akan mengutus lagi seorang nabi pun. Lalu siapakah yang harus
membimbing umat manusia ini jika Allah subhanahu
wa ta’ala sudah tidak mengutus lagi seorang nabi pun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Para
Pemuda, Para Sahabatku sekalian!
Jawaban untuk pertanyaan di
atas bisa kita temukan dalam surat Ali Imran ayat 104. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“104. Dan hendaklah
ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.”
Allah subhanahu wa ta’ala telah memilih siapa yang harus melanjutkan
tugas mulia ini. Mereka adalah yang disebut dalam ayat tersebut dengan kata ‘Umat’. Umat inilah yang diberikan
wewenang oleh Allah subhanahu wa ta’ala
untuk melanjutkan tugas mulia para nabi dan rasul. Di antara poin dari tugas
mulia ini adalah:
1. Dakwah
2. Amar Makruf
3. Nahi Munkar
Maka, kudu ada di antara kita yang menjadi ‘umat’ ini. ‘Umat’ yang bisa
berarti sekelompok orang, komunitas, jam’iyah,
dan seterusnya; yang senantiasa menyeru kepada kebajikan, melaksanakan amar
makruf dan nahi munkar. Dan yang termasuk kategori ‘umat’ ini bukanlah nabi
yang baru yang diutus setelah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, karena tidak akan ada lagi nabi setelahnya; melainkan
yang wajib termasuk kata umat ini adalah KITA,
PARA PEMUDA PERSIS MARGAASIH, In sya
Allah. Para Pemuda Persis harus
menjadi pionir dakwah di tempatnya masing-masing; Demi melanjutkan
perjuangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan para nabi sebelumnya.
Tos sakedahna urang salaku Pemuda Persis, sajabi getol ngaos teh, getol oge ngajak ngaos kanu sanes. Supados urang kalebet jalmi anu ngalajengkeun perjuangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Demikian, wallahu a’lam bishshawab.
Curug, Kamis, 12 April
2018.
*) Oleh Al-Ustadz Ade
Abdullah, Lc. (Ketua Pemuda Persis Cabang
Margaasih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar