Header Ads

  • NEWS UPDATE

    Bahaya Gerakan Sékularisme (‘Ilmaniyah)


    مَنَحَ اللهُ تَعَالَى الْإِنْسَانَ أَرْبَعَ هِدَايَاتٍ يَتَوَصَّلُ بِهَا إِلَى سَعَادَتِهِ: هِدَايَةُ الْوُجْدَانِ الطَّبِيعِيِّ، هِدَايَةُ الْحَوَّاسِ وَالْمَشَاعِرِ، الْعَقْلُ، الدِّينُ. بَقِيَ مَعَنَا هِدَايَةٌ أُخْرَى وَهِيَ الْمَعُونَةُ الْخَاصَّةُ.  (راجع تفسير المنار 1 : 52-54، المراغي 1: 35)
    الدين هو ما وضعه الله في كتابه الحكيم وسنة نبيه الصحيحة من الأوامر والنواهي والإرشادات لمصلحة البشر دنياهم وأخراهم. الهداية ص 1
    قال تعالى : إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللهِ اْلإِسْلاَمُ {آل عمران : 19}
    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَقُولُ: اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي.. (رواه مسلم ، شرح النووي 17: 35 ر 2720)

    Islam datang karena rahmat bagi semua manusia, oleh karena itu Islam dalam hukum-hukumnya mengarah kepada tiga segi: mendidik individu (Tahdzib al-Fardi), menegakkan keadilan (Iqamat al- 'Adli), dan mewujudkan kemaslahatan (al-Mashlahat) Lihat Ushul al-Fiqh, Muhammad Abu Zahrah, hal. 364-366, Dasar-dasarIlmu Ushul Fiqh, Abu Nabhan, hal. 75.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ {البقرة : 208}
    وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَالِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {الأنعام : 153}
    وَالصِّرَاطُ : اَلطَّرِيْقُ وَهُوَ طَرِيْقُ دِيْنِ الإِسْلاَمِ (تفسير فتح القدير 2 : 178، القرطبي 7 : 137، الطبري 8 : 88)
    اِنَّمَا وَحَّدَ سَبِيْلَهُ لأَنَّ الْحَقَّ وَاحِدٌ وَلِهَذَا جَمَعَ السُّبُلَ لِتَفَرُّقِهَا وَتَشَعُّبِهَا (تفسير ابن كثير 2 : 191، المراغي 8 : 73)
    وَهَذِهِ السُّبُلُ تَعُمُّ الْيَهُوْدِيَّةَ وَالنَّصْرَانِيَّةَ وَالْمَجُوْسِيَّةَ وَسَائِرَ أَهْلِ الْمِلَلِ وَأَهْلِ الْبِدَعِ وَالضَّلاَلاَتِ (تفسير القرطبي 7 : 138)

    Sékularisme: Paham atau kepercayaan yang berpendirian bahwa paham agama tidak dimasukan dalam urusan politik, negara, atau institusi publik. Kamus Bahasa Indonesia, hal. 1288.
    Sékularisme adalah sebuah gerakan yang menyeru kepada kehidupan duniawi tanpa campur tangan agama. Gerakan Keagamaan dan Pemikiran, WAMY, hal. 281.

    "العلمانية" هي الترجمة العربية لكلمة "Secularism, Secularite" في اللغات الأوروبية، وهي ترجمة مضللة؛ لأنها توحي بأن لها صلة بالعلم, بينما هي في لغاتها الأصلية لا صلة لها بالعلم. بل المقصود بها في تلك اللغات هو إقامة الحياة بعيدا عن الدين، أو الفصل الكامل بين الدين والحياة. هي حركة اجتماعية تهدف إلى صرف الناس عن الاهتمام بالآخرة إلى الاهتمام بالحياة الدنيا وحدها. (مذاهب فكرية معاصرة لمحمد قطب ص 445)
    والترجمة الصحيحة للكلمة في الإنجليزية هي (اللادينية) أو (الدنيوية). والتعبير الشائع في الكتب الإسلامية المعاصرة هو "فصل الدين عن الدولة"، ولو قيل أنها "فَصْلُ الدِّيْنِ عَنِ الْحَيَاةِ" لكان أصوب، ولذلك فإن المدلول الصحيح للعلمانية "إِقَامَةُ الْحَيَاةِ عَلَى غَيْرِ الدِّيْنِ" سواء بالنسبة للأمة أو للفرد. (العلمانية لسفر بن عبدالرحمن الحوالي ص 22-23، الموسوعة الميسرة 1: 463)
    اَلْعِلْمَانِيَّةُ فِي الْحَيَاةِ الأَوْرُبِيَّةِ: فيِ الْحُكْمِ وَالسِّيَاسَةِ، فِي الْاِقْتِصَادِ، فِي الْعِلْمِ، فِي الْاِجْتِمَاعِ وَالْاَخْلاَقِ، فِي الْأَدَبِ وَالْفَنِّ، وَمَاذَا بَقِيَ لِلدِّيْنِ؟
    Sékulérisme di Eropa: Pada hukum dan politik, pada ekonomi, pada ilmu, pada sosial dan akhlaq, pada adab dan seni. Apa yang tersisa untuk agama? al-‘Ilmaniyah, al-Hawaliy, hal. 209-493, Madzahib Fikriyyah, hal. 463-487.

    Beberapa motto Sékulérisme:
    تطوير الشريعة-مرونة الشريعة لتلبية حاجات العصر-تقنين الشريعة-التدرج في تطبيق الشريعة-لا دين في السياسة ولا سياسة في الدين-المدرسة العقلانية-الإسلام المستنير-حرية الثقافة والفكر-الدين لله والوطن للجميع-دع ما لقيصر لقيصر وما لله لله-العلمية.
    Sékularisme adalah salah satu asas Freemasonry tersembunyi selain Humanisme, Plotisme, Ateisme dan Israilisme. Kata mereka:
    “Sesungguhnya dalam kita berjuang melawan agama-agama itu tidak akan ada akhirnya, kecuali agama itu sudah dipisahkan dari negara.” (Majalah Freemasonry’Accacia’, 1903: 806). “Dekatilah para pemimpin agama itu, ajaklah mereka duduk di majelis kita agar mereka menjadi ulama sekuler.” (Majalah Freemasonry’Cabana’, 1934). Jaringan Gelap Freemasonry, A.D. el-Marzdedeq, hal. 30.
    Masonik berwajah Islam menanamkan paham sékularisme dalam Islam. Yaitu menganggap bahwa segala sesuatu di luar rukun Iman dan rukun Ilam adalah termasuk keduniaan, sehingga tidak perlu berdasarkan dalil. Oleh karena itu, soal aurat perempuan, waris, perniagaan, perkawinan, kenegaraan, ekonomi, dan sebagainya tidak perlu berdasarkan hukum Islam. Jaringan Gelap Freemasonry, A.D. el-Marzdedeq, hal. 72.

    Negara-negara Arab dan dunia Islam yang berubah karena terpengaruh Sékularisme:
    §  Mesir: Khudaiwi Ismail memasukkan perundang-undangan Perancis pada tahun 1883 M.
    §  India: Sampai tahun 1791 M hukum yang berlaku di negeri ini masih sejalan dengan syariat Islam. Setelah didalangi oleh Inggris kemudian berangsur-angsur sehingga pada pertengahan abad 19 melepaskan seluruh syariat Islam.
    §  al-Jazair: Menghapuskan hukum Islam setelah dijajah Perancis pada tahun 1830 M.
    §  Tunisia: Memasukkan perundang-undangan Perancis pada tahun 1906 M. Begitu pun Marokko: tahun 1913 M.
    §  Turki: Memakai baju Sekularisme setelah melepaskan khilafah Islamiyah dan dikendalikan Kemal at-Taturk.
    §  Irak dan Syam: Hukum Islam dihapuskan setelah khilafah Utsmaniyah tamat.
    §  Indonesia dan sebagian besar negara-negara Asia Tenggara juga berdiri atas dasar negara sekuler.

    Pintu gerbang masuknya Sékularisme: Kolonialisme (penjajahan), orientalisme, misionarisme, sarjana muslim yang belajar ke barat,  buku-buku sekulerisme, teknologi informasi. Sékulerisasi adalah proses penduniawian, yaitu proses melepaskan hidup duniawi dari kontrol agama, dengan demikian sekulerisasi adalah proses melepaskan diri dari agama dan bisa mengarah kepada ateisme.

    Pemikiran dan doktrin-doktrinnya:
    a.      Sebagian sama sekali mengingkari adanya Allah, sebagian mempercayai adanya Allah tetapi meyakini bahwa tidak ada hubungan antara Allah dengan kehidupan manusia.
    b.     Kehidupan ini hanyalah berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan didukung oleh akal dan berbagai eksperimen.
    c.      Ditegakkannya tembok pemisah yang kokoh antara dunia ruh dengan materi. Nilai-nilai spiritual menurut mereka adalah nilai yang negatif.
    d.     Dipisahkannya agama dengan politik, dan ditegakkannya kehidupan berdasarkan materi belaka.
    e.      Diterapkannya prinsip pragmatisme dalam segala urusan kehidupan.
    f.       Disebarkannya permisifisme, kekacauan akhlak, dan dihancurkannya keutuhan keluarga yang merupakan cikal bakal pertama dalam sebuah bangunan masyarakat.  

    Keyakinan-keyakinan sekularisme yang tersebar di dunia Islam maupun negara-negara Arab berkat jasa kolonialisme dan kristenisasi antara lain:
    1.      Diputarbalikkannya hakikat Islam, al-Quran dan Rasulullah.
    2.      Diyakininya, bahwa Islam hanyalah berupa upacara-upacara keagamaan dan ritual belaka.
    3.      Dianggapnya bahwa Islam tidak sesuai dengan peradaban, dan hanya menyebabkan kemunduran.
    4.      Dikumandangkannya kebebasan wanita sesuai dengan kebiasaan wanita-wanita Barat.
    5.      Peradaban Islam diputarbalikkan. Gerakan-gerakan destruktif kelompok sempalan dalam sejarah Islam dibesar-besarkan dan dianggapnya bahwa itu adalah gerakan reformasi.
    6.      Dihidupkannya peradaban-peradaban kuno.
    7.      Segala sistem dan manhaj sekuler dari Barat disadur dan ditransfer untuk dimasukkan ke dalam dunia Islam.
    8.      Dididiknya generasi-generasi Islam dengan pendidikan sekuler.
    9.      Diingkarinya akhirat, karena itu tidak ada amal perbuatan untuk akhirat. Kehidupan di dunia adalah satu-satunya kesempatan untuk bersukaria dan berfoya-foya. 
    10.   Apabila ada suatu alasan tentang keberadaan sekularisme di Barat, maka tak ada satu alasanpun bagi Timur untuk menolak sekularisme. Gerakan Keagamaan dan Pemikiran, WAMY, hal. 280.

    Di antara pengaruh Sékularisme:
    1.      Menolak hukum yang berlandaskan pada apa yang Allah turunkan, menyingkirkan syari’at dari segala ruang sisi kehidupan, mengganti wahyu ilahi dengan undang-undang positif yang mereka adopsi dari orang-orang kafir yang memusuhi Allah dan rasulNya.
    2.      Merubah dan memanipulasi sejarah Islam dan memberikan gambaran (kesan) terhadap masa-masa keemasan pergerakan pembebasan Islam sebagai zaman kebiadaban yang sarat dengan kekacauan dan ambisi-ambisi pribadi.
    3.      Merusak sistem pendidikan dan memperalatnya untuk menyebarkan pemikiran sekuler, melalui:
    a.   Menebarkan pemikiran-pemikiran sekuler yang menjadi materi siswa dan mahasiswa.
    b.  Mengurangi jam pelajaran yang disediakan untuk materi agama.
    c.   Melarang mempelajari teks-teks tertentu yang mengungkap kesalahan faham sekuler.
    d.  Merubah nash-nash syar’i dengan penjelasan yang serampangan dan tidak lengkap.
    e.   Menyingkirkan para guru yang memegang teguh ajaran agama dari tugas mengajar.
    4.      Menghilangkan perbedaan antara muslim dan kafir.
    5.      Mempromosikan budaya serba boleh, melalui:
    a.   Undang-undang yang melegalkan perbuatan amoral.
    b.  Aneka ragam media informasi baik online, maupun offline.
    c.   Menolak kewajiban berhijab dan menerapkan busana terbuka dan pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di lembaga-lembaga pendidikan.
    6.      Melawan gerakan dakwah islamiyah melalui:
    7.      Mempersempit ruang gerak penyebaran buku-buku Islam, serta memperlebar ruang bagi buku-buku menyimpang.
    8.      Melonggarkan ruang bagi tokoh-tokoh sekuler.
    9.      Menangkap aktivis dakwah, memusuhi dan melontarkan tuduhan palsu kepada mereka.
    10.   Merongrong tokoh muslim yang tidak mau berdamai dengan ideologi sekuler, dengan jalan isolasi atau penjara.
    11.   Menolak kewajiban jihad di jalan Allah.
    12.   Menyuarakan fanatisme terhadap bangsa dan tanah air. Bahaya Sekularisme, Muhammad Syakir Syarif, hal. 36-44.

    Beberapa catatan terkait Sékulérisme:
    اَلتَّوْحِيْدُ نَقِيْضُ الْعِلْمَانِيَّةِ. الْعِلْمَانِيَّةُ نِظَامُ طَاغُوْتِيٍّ جَاهِلِيٍّ كَافِرٍ. الْعِلْمَانِيَّةُ خَبَثٌ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكْداً. حُصُوْنُ أَهْلِ السُّنَّةِ مُهَدَّدَةٌ مِنَ الدَّاخِلِ.
    Tauhid bertentangan dengan Sékulérisme. Sékulérisme.merupakan rekaan thaghut yang jahiliyah lagi kafir. Sékulérisme itu kebusukan dan tidak menghasilkan kecuali kerusakan. Benteng ahlu sunnah terancam dari penyusupan. Mauqifu Ahli as-Sunnah wa al-jama’ah min al-‘Ilmaniyah, Muh. Abdulhadi al-Mishriy, hal. 6-24.

    Islam adalah ‘aqidah, syari’at, ibadah, muamalah, agama, dan daulah. al-Madzahib wa al-Afkar, Muhammad al-Hasan, hal. 283.
    Di antara Target Ghazwul fikri adalah, tahthimul fikrah (merusak pemikiran). Poster Ghazwul Fikri, PD Pemuda Persis Kab bandung.

    Kekuatan umat Islam ini ada pada aqidah, komitmennya pada pemikiran Islam, keteguhannya dalam berpegang kepada kitab suci dan manhajnya. Ketika umat ini meninggalkan aqidahnya, meninggalkan konsumsi ruhiahnya, mendangkalkan kedalaman imannya, ia akan menjadi seperti bulu yang diterbangkan angin. Gustav Lebon berkata: Sesungguhnya penyebab utama kemunduran Timur (Islam) adalah karena mereka meninggalkan ruh Islam dan tercemar oleh pemikiran-pemikiran batil. ad-Da’wah ila Allah, al-Wa’iy, hal. 140-141.

    File presentasi sekularisme download DI SINI

    Oleh: Ust. Hamdan (Abu Nabhan)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    trikblog.co.cc