Sebagaimana
telah kita yakini bahwa Al-Quran merupakan kalam Allah yang diwahyukan kepada
Nabi Muhamad SAW.
melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Allah SWT. berfirman:
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ
الْأَمِينُ عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ
مُبِينٍ
“dan
Sesungguhnya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan
bahasa Arab yang jelas.” (QS. As-Syu’ara:192-195)
Sebagai
kitab Allah, Al-Quran menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari
seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat
manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Posisi
dan fungsi Al-Quran inilah yang senantiasa diapresiasikan oleh Nabi, melalui
pengamalan dan pengajaran selama hidup di Mekah sekitar 13 tahun dan Madinah
sekitar 10 tahun.
Sehubungan
dengan itu, kita perlu mengetahui tentang berbagai aspek seputar turunnya
Al-Quran agar tidak lepas dari posisi dan fungsi Al-Quran tersebut. Aspek-aspek
itu dapat dibaca di sini:
By Amin
Muchtar, sigabah.com/beta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar