Keutamaan Bulan & Shaum Ramadhan



Bulan Ramadan adalah bulan paling utama di sisi Allah Swt. Dan bulan itu memiliki beberapa keutamaan dari bulan-bulan lainnya, antara lain sebagai berikut:
a.  Bulan Mubarak
Bulan Mubarak (yang diberkahi), artinya bulan yang sarat dengan kebaikan. Hal ini tentu sejalan dengan ibadah shaum, Qiyam Ramadhan, berderma, diturunkannya al-Quran, adanya Lailatul Qadar, dan lain-lain.
Di dalam sebuah hadits dijelaskan :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُبْشِرُ أَصْحَابَهُ قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ إِفْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الجَنَّةِ ...
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, untuk menggembirakan sahabatnya, ‘Telah datang kepada kamu bulan Ramadan, bulan yang diberkahi, padanya Allah mewajibkan shaumnya atas kamu, dibuka pintu-pintu surga ... (HR. An-Nasai, Sunan an-Nasai, IV:234, No. hadis. 2105)
b. Bulan diturunkannya Al-Quran
Firman Allah Swt.:
{ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًىش لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالفُرْقَانِ }
Bulan Ramadan adalah bulan yang padanya diturunkan alQuran, sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai keterangan-keterangan dan pemisah antara yang benar dan yang batal. (QS.Al-Baqarah : 185)
Yang dimaksud turun Al-Quran di sini ialah turunnya al-Quran secara sekaligus dari Lauh al-Mahfudz ke Bait al-‘Izah di langit dunia. Memang, terdapat sebuah hadits yang menerangkan bahwa al-Quran diturunkan pada malam 24 Ramadan.
Di dalam sebuah hadits diterangkan :
عَنْ وَاثِلَةَ يَعْنِي ابْنَ اْلأَسْقَعِ أَنَّ رَسُولَ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أُنْزِلَ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِن رَمَضَانَ وَالإِنْزِيلُ لِثَلاَثَ عَشَرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأَنْزَلَ اللهُ الْقُرْآنَ ِلأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ. - رواه أحمد -
Dari Al-Wasilah yakni bin al-Asqa, ”Sesungguhnya Rasululah saw.  telah bersabda, ’Shuhuf Ibrahim diturunkan pada awal malan Ramadan, Tauret diturunkan pada hari keenam bulan Ramadan, Inzil diturunkan pada tiga belas Ramadan, dan al-Quran diturunkan pada dua puluh empat Ramadan.’” (HR. Ahmad) 
Hadits ini sangat dha’if karena pada sanadnya terdapat dua orang rawi yang lemah.
Pertama, Abu Said, namanya Abdurahman.
Ahmad bin Hanbal mengatakan,”Dia itu banyak salah” (Tahdzibut Tahdzib, VI : 209)
Ad-Darawardi mengatakan,”Laisa bilqawi”
Kedua, ‘Imran Abul awam.
Ad-Darawardi mengatakan,”Laisa bilqawi” dan “laisa bi Syaein” (Tahdzibut Tahdzib, VIII : 135)

c. Dibuka pintu-pintu Surga ditutup pintu-pintu Neraka dan diikat syetan-syetan
إَذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَ صُفِدَتِ الشَّيَاطِيْنُ. - رواه النسائي -
Apabila masuk Bulan Ramadan, maka Dibuka pintu pintu surga ditutup pintu-pintu neraka dan diikat syetan-syetan. (HR. an-Nasai, Sunan An-Nasai, IV : 431)

d.  Bulan diampuni dosa
Nabi Saw. bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ -أخرجه البخاري و أحمد -
“Barangsiapa shaum Ramadan karena keimanan dan semata-mata mengharap rida Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Al-Bukhari dan Ahmad)
Adapun pada shaum terdapat beberapa keutamaan, selain keutamaan sebagai salah satu rukun Islam, terdapat pula keutamaan lainnya sebagai berikut :

a. Penghapus / pengkifarat dosa
Shaum merupakan amal yang apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan syari karena keimanan serta semata-mata mengharap keridhoan Allah swt. maka akan dapat menutupi dosa-dosa yang telah lalu. Abu Hurairah menerangkan sabda Rasulullah saw. sebagai berikut
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ - أخرجه البخاري و أحمد -
“Barangsiapa shaum Ramadan karena keimanan dan semata-mata mengharap ridha Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Al-Bukhari dan Ahmad)
Di dalam hadits lain dikatakan oleh Hudzaifah al-Yamani ketika ia ditanya oleh Umar bin Khatab tentang keterangan fitnah, ia berujar,
... أَنَا سَمِعْتُهُ يَقُوْلُ : فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَ جَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ ...
... Saya mendengarnya (Nabi) bersabda, “Fitnah seseorang pada keluarganya, hartanya dan tetangganya dikifarati oleh shalat, shaum dan sedekah...” (H.R. Al-Bukhari)
Hadits ini umum mencakup shaum wajib dan sunat. Jika hadits pertama tentang keutamaan dan khasiat shaum Ramadan, hadits di bawah ini sekedar contoh keutamaan kifarat dosa dari shaum sunat.
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ وَالسَّنَةِ الْمُسْتَقْبِلَةِ
Dari Abu Said, dari Nabi saw., “Shaum Arafah itu merupakan kifarat tahun yang akan datang dan tahun yang telah lalu.” (H.R. Ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath,  III : 45. No. hadis 2086. Lihat pula, Al-Faidh al-Qadir, IV : 212)

b. Bagi orang yang shaum ada doa yang tidak tertolak
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ ِللصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً ماَ تُرَّدُ. - رواه إبن ماجة -
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, ia berkata,”Nabi saw. telah bersabda, ’Sesungguhnya bagi yang shaum, ada doa yang tidak tertolak’” (H.R. Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, II : 350. no. 1753)

c. Shaum sebagai Tameng/Perisai 
Diriwayatkan melalui sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda :
اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنِ امْرُأٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ. - أخرجه البخاري -
“Shaum itu perisai. Janganlah kamu berlaku porno dan janganlah berlaku bodoh. Apabila seseorang memper- kelahimu atau mencacimu, ucapkanlah, “Sesungguhnya aku shaum”, dua kali.” (H.R. al-Bukhari)

d. Bau mulut shaim lebih harum daripada wangi kasturi
Di dalam sebuah hadits diterangkan :
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِّ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي. الصِّياَمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ . - أخرجه البخاري -
“Demi yang jiwaku di dalam kekuasaan-Nya, bau mulut yang sedang shaum itu lebih wangi di sisi Allah swt. daripada kasturi. “Ia meninggalkan makan, minum serta syahwatnya karena Aku. Maka shaum adalah untuk-Ku dan Akulah yang memberinya pahala.” (H.R. al-Bukhari)

e. Pintu surga Ar-Rayan
Di surga ada sebuah pintu yang hanya dimasuki oleh ahli shaum. Sahabat Sahl bin Sa’ad menerangkan sabda Rasulullah saw. sebagai berikut.
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَاباً يُقَالُ لَهُ الرَّياَّنُ يَدْخُلُونَ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ... - أخرجه البخاري -

“Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang dinamai Rayan. Pada hari kiamat para ahli shaum masuk melalui pintu itu, tidak seorang pun yang lain selain mereka yang memasukinya...” (H.R. Al-Bukhari)

Oleh Ust. Amin Saefullah Muchtar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar